|
UIN JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN JAKARTA
FISIP UIN JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UIN JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI UIN JAKARTA
|
|
Akhlak Tasawwuf
Berakhlak Terhadap Allah
Sholat Tahajud dan Puasa Senin Kamis
Pengalaman berakhlak saya terhadap Allah yang paling berarti yaitu ketika saya menjalankan sunnah sholat tahajud dan puasa senin kamis. Pada bulan Ramadhan 1342H atau bulan Ramadhan pada 2011 saya rutin bisa mengerjakan solat tahajud sebelum sahur.
Disaat tersebut hati saya tergerak untuk melakukan sholat sunnah tersebut sebelum sahur. Begitu banyak berkah yang saya dapatkan selama menjalankan ibadah tersebut. Karna kita sendiri dapat mengetahui bahawa Rasul sendiri telah menganjurkan untuk melaksanaan ibadah tersebut karna berguna sebagai pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh.
Saya rasakan nikmat ibadah tersebut setelah bulan Ramadhan berakhir, setiap malam saya pasti terbangun untuk mengerjakan sholat tersebut dan rasanya belum afdol kalau belum melakukannya. Ada rasa kepuasan tersendiri bisa menjalankan ibadah tersebut. Betu banyak berkah yang dapatkan setelahnya seperti membuat pikiran tenang, lebih siap menjalani hidup dan lebih mudah memahami pelajaran di sekolah.
Hal tersebut juga terjadi pada ibadah yang sempat saya rutin kerjakan yaitu puasa senin kamis. Setelah beranjak usia saya ke 17 tahun saya mencoba membiasakan puasa pada senin dan kamis. Seperti ibadah sholat tahajut yang diatas, ketika saya mencoba beberapa kali untuk melakukan puasa selama waktu berjalan saya pun mulai terbiasa. Tanpa ada paksaan disaaat malam saya terbangun sendiri untuk sahur menjalankan puasa esok hari. Hanya dengan niat sebelum tidur saya dapat terbangun di malam hari untuk sahur.
Jadi dari kisah saya ini jika hal baik yang sudah menjadi kebiasaan harus tetap dijalankan karna manfaat yang didapatkan akan baik untuk diri sendiri. Dan jika kebaikan tersebut dihilangkan anda akan menyesal karana susah untuk memulai kembali.
Ar-Rahman ayat 33
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
يَامَعْشَرَالْجِنِّوَالْإِنسِإِنِ اسْتَطَعْتُمْأَنتَنفُذُوامِنْأَقْطَارِالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِفَانفُذُوا لَاتَنفُذُونَإِلَّابِسُلْطَانٍ
Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba melakukannya, mereka tidak akan dapat berbuat demikian. Jika mereka tidak mempunyai kekuatan sedikit pun dalam menghadapi kekuatan Allah Subhanahu wa Taala. Dan membuktikan bahwa kita sebagai makhluk tidak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT.
Saya mengamalkan ayat tersebut saat sholat dan setelah sholat. Pengalaman saya selama mengamalkan ayat tersebut yaitu, kita sebagai manusia bisa menempatkan dimana saat ini kita berada. Kita jadi manusia lebih merasa merendah dan tidak boleh sombong. Lebih mengingatkan kepada kita akan kekuatan Allah SWT yang tak ada bandingannya. Menjalankan segala perkejaan dengan minta pertolongan kepada Allah dan atas perizinan-Nya. Karna di jika kita menjalankan perkerjaan tanpa perizinan-Nya segala pekerjaan kita akan sia-sia tidak ada kepuasan secaran lahir dan batin. Mengajarkan kita untuk selalu menjaga tingkah laku atau prilaku kita dalam kehidupan sehari-hari bahwa Allah selalu mengawasi kita. Dan kita sebagai makhluknya harus selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Rusnawati Sani / 1113051000115 / KPI 1C / 14:07 / Kamar / Sehat
1. Surat Ar – rahman ayat 1-13
Pengalaman Rusna Mengamalkan Atau Mendalamkan Surat Ar – rahman Setelah Sholat Fardu / Setiap Saat.
Masih banyak tugas kuliah yang harusnya aku selesaikan, namun perasaan dan pikiran malas lah yang menghampiri diriku, sehingga sulit rasanya untuk menggerakan kaki dan tanganku kemeja belajar. Lalu ketika selesai sholat magrib, seperti biasa aku membaca al-qur`an dan tanpa disadari hatiku tergerak untuk membaca dan bahkan menghafalkan beberapa ayat dari surat ar-rahman. Subhanallah, entah kenapa setelah membaca dan menghafalkannya hatiku terasa damai ataupun tentram kemudian perasaan malaspun seperti hilang perlahan, karena setelah itu aku jadi bisa mengerjakan tugas kuliahku dengan lancar. Aku berpikir mungkin itu hanya kebetulan, lalu dihari berikutnya aku mencoba membaca dan menghafalkannya kembali dengan kondisiku yang pada saat itu sedang kecapean atau lelah setelah pulang dari kampus. Lagi – lagi terjadi perubahan atas apa yang aku alami, rasa cape ataupun lelah terasa lenyap begitu saja. Saat proses penghafalan surat ar-rahman dari ayat pertama hingga ayat ke tiga belas pun, aku merasa sangat bersyukur atas apa yang telah aku miliki saat ini. Aku mencoba memahami arti ayat demi ayat yang menggetarkan hati ku. Tidak hanya seusai sholat, aku mencoba mengaplikasikannya ketika diriku sedang jenuh dan bosan, kemudian aku pun membaca beberapa ayat ar-rahman yang telah kuhafal. Beberapa saat kemudianpun, rasa jenuh dan bosanpun hilang, aku merasa jauh lebih aktif dari yang sebelumnya. Aku benar – benar tidak tahu bahwa ayat – ayat suci al-qur`an memiliki kekuatan positif yang sangat besar dan aku sangat menyukainya. Oleh karena itu, insyaallah atas izin allah, mulai sekarang aku akan mencoba untuk selalu membaca dan menghafalkan surat ar-rahman ayat demi ayat agar aku selalu ada dalam lindungan-NYA.
Rusnawati Sani / (1113051000115) / KPI 1 C / 7:57 / Kamar / Menyenangkan.
KEBAHAGIAAN DARI ALLAH SWT
YANG INDAH PADA WAKTUNYA
Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah menengah akhir dan aku sedang bingung untuk menentukan jurusan serta universitas apa yang sebaiknya aku pilih. Akhirnya ketika aku membicarakan dengan salah satu guru kesayanganku, beliau menyarankanku agar memberikan semua keputusannya kepada Allah SWT. Lalu aku menanyakan kepada beliau bagaimana caranya? beliau mengatakan dengan sholat istikharah maka aku akan mendapatkan jawabannya. Kemudian aku pun mengikuti apa yang di sarankan oleh beliau yaitu untuk sholat istikharah. Hari pertama, aku masih belum bisa menetukan pilihan begitupun dengan hari kedua, ketiga, dan seterusnya. Lalu aku menemui guruku kembali dan menanyakan kenapa aku belum juga mendapatkan jawaban tersebut? beliau mengatakan bahwa Allah SWT mempunyai rencana lain untukku oleh karena itu aku harus bersabar.
Salah satu temanku yang juga sholat istikharah untuk mentukan jawaban dari kebingungannya telah mendapatkan jawabannya. Aku penasaran bagaimana dia bisa mendapatkan jawabannya, dan dia mengatakan dengan "Mimpi".
Temanku yang lain, yang juga sholat istikharah pun telah mendapatkan jawabannya. Dia bilang bahwa keteguhan dan keyakinan hatinya lah yang menjadi penentunya. Aku pun kembali lagi menemui guruku dan bertanya bagaimana bisa hal itu terjadi, dan beliau mengatakan bahwa Allah SWT dapat melakukan apapun yang tidak mungkin menjadi mungkin, kenapa beliau menyarankanku untuk memberikan keputusannya kepada Allah SWT? karena segala apa pun yang dipilihkan Allah SWT untuk makhluknya, hal itu merupakan yang terbaik untuknya.
Kemudian, aku masih belum tahu dengan cara apa Allah SWT akan mengirimkan jawaban – Nya untuk ku. Hari untuk menentukan pilihan jurusan serta universitas apa yang akan aku pilih telah tiba, dengan membaca basmallah aku memilihnya. Hari - hari telah berlalu, bulan demi bulan pun silih berganti, aku telah mengikuti Ujian Nasional dan sederetan ujian – ujian yang lainnya hingga akhirnya waktu penentuan kelulusanku. Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT aku pun lulus dari bangku sekolah menengah akhir dan tinggal menunggu apakah aku lulus dalam jalur undangan untuk memasukki universitas pilihanku atau tidak.
Terkejut. Universitas yang menjadi pilihanku dalam jalur undangan masuk universitas itu, tidak menerimaku. Kecewa karena aku gagal, lalu guruku menenangkan dan memberikan semangat padaku bahwa aku tidak gagal hanya saja, bukan dari jalan ini lah aku akan mendapatkan universitas, mungkin Allah SWT ingin melihatku berjuang lebih keras lagi dari yang sebelumnya.
Ujian jalur seleksi bersama pun aku ikuti tetapi masih belum juga mendapatkan universitas, sempat putus asa dan juga merasa bersalah kepada kedua orang tua ku yang telah berharap kepadaku. Hingga akhirnya jalur terakhir yang aku harapkan, yaitu jalur mandiri untuk memasukki sebuah universitas.
Terus berdoa dan berpikiran positif hal itu lah yang aku lakukan, aku berdoa agar Allah SWT memberikan yang terbaik untukku dan berpikiran positif bahwa Allah SWT sangat menyayangiku sehingga DIA ingin aku selalu dekat dengan-Nya.
Hasil pengumuman telah keluar, ada perasaan takut untuk melihatnya sehingga aku memutuskan untuk menunda melihat pengumuman tersebut tetapi salah satu temanku mengabarkan kepadaku bahwa aku lulus, aku benar – benar lulus.
Lega, rasanya seperti bisa bernafas kembali. Apa yang ditunggu – tunggu dan dinanti – nanti telah aku dapatkan. Aku sangat bersyukur, masih diberikan kesempatan untuk dapat belajar kembali banyak orang yang tidak seberuntung aku. Ini semua berkat kesabaran, doa, usaha, serta selalu berpikir positif bahwa Allah SWT pasti akan memberikan jawaban-Nya dan pasti juga akan memberikan yang terbaik, yang akan indah pada waktunya. Karena itu aku tidak akan pernah menyerah dan kalah dengan kegagalan.
Nama : Nita Listianah
Kelas : KPI/1C
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
PENGALAMAN MENGAMALKAN SURAT AR-RAHMAN
1. Surat Ar-Rahman ayat 26
Artinya : "Semua yang ada dibumi itu akan binasa".
Pada ayat 26 surat ar-rahman disitu disebutkan bahwa semua yang ada dibumi itu akan binsa dari kata-kata tersebut kita semua dapat mengerti bahwa semua yang ada dibumi ini akan binasa dan semua akan kembali kepada pemiliknya Allah SWT.
Maka kita sebagai makhluk Allah SWT harus selalu ingat dengan Allah karena semua isi yang ada dibumi ini milik-Nya. Kita bukan hanya harus selalu ingat tapi kita juga harus menjaga semua isi yang ada dibumi ini.
Saya mengaplikasikannya dengan selalu membaca surat Ar-Rahman dan selalu bersyukur setiap saya pertama kali membuka mata sangat bangun tidur dan itu membuat saya menjadi lebih besyukur atas semua nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita, dan saya juga selalu berusaha mengingtkan kepada teman-teman saya agar selalu bersyukur dan saya serta teman-teman saya merasakan manfaatnya yaitu hidup menjadi lebih tenang dan rezeki pun bertambah dengan selalu bersyukur.
2. Surat Ar-Rahman ayat 27
Artinya : "Dan tetap kekal wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan".
Dalam ayat ini saya mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan selalu mengingat allah karena dengan selalu mengingat allah kita akan selalu merasa terlindungi dan menjadi takut untuk berbuat dosa.
Saya selalu bilang dengan keluarga saya dan teman-teman saya serta orang-orang disekitar saya agar apabila ingin melakukan perjalanan kita harus selalu ingat allah, karena dengan begitu kita akan merasa tenang dalam melakukan perjalanan itu. Karena allah adalah zat yang kekal, sedangkan kita makhluk allah bukan zat yang kekal.
3. Surat Ar-Rahman ayat 31
Artinya : " Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin".
Dalam ayat ini terkandung bahwa kita selalu diawasi oleh Allah pemilik kita, Allah ada dimana-mana. Dengan mengamalkan ayat ini kita takut untuk melakukan dosa karena allah tau apa saja yang kita lakukan walaupun hal sekecil apapun. Saya pernah melakukan kebohongan tapi setelah saya mengamalkan ayat ini saya takut untuk berbohong dan tidak akan melakukan perbuatan kebohongan lagi karena itu adalah perbuatan dosa.
4. Surat Ar-Rahman ayat 33
Artinya : "hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menebus (melintasi) penjuru langit dan bumu, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya dengan kekuatan".
Dalam ayat ini terkandung bahwa kekuatan allah tidak ada yang bisa menandingi, kita sebagai manusia tidak boleh sombong karena kita manusia dimata allah itu semuanya sama. Apabila kita mendapatkan prestasi kita tidak boleh sombong, jangan malah berhenti setelah mendapatkan prestasi justru harus terus berkarya, jangan sombong dan bangga dengan apa yang kita punya karena itu semua milik Allah SWT.
Nama : Nita Listianah
Kelas : KPI/1C
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
PENGALAMAN MENGAMALKAN SURAT AR-RAHMAN
1. Surat Ar-Rahman ayat 26
Artinya : "Semua yang ada dibumi itu akan binasa".
Pada ayat 26 surat ar-rahman disitu disebutkan bahwa semua yang ada dibumi itu akan binsa dari kata-kata tersebut kita semua dapat mengerti bahwa semua yang ada dibumi ini akan binasa dan semua akan kembali kepada pemiliknya Allah SWT.
Maka kita sebagai makhluk Allah SWT harus selalu ingat dengan Allah karena semua isi yang ada dibumi ini milik-Nya. Kita bukan hanya harus selalu ingat tapi kita juga harus menjaga semua isi yang ada dibumi ini.
Saya mengaplikasikannya dengan selalu membaca surat Ar-Rahman dan selalu bersyukur setiap saya pertama kali membuka mata sangat bangun tidur dan itu membuat saya menjadi lebih besyukur atas semua nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita, dan saya juga selalu berusaha mengingtkan kepada teman-teman saya agar selalu bersyukur dan saya serta teman-teman saya merasakan manfaatnya yaitu hidup menjadi lebih tenang dan rezeki pun bertambah dengan selalu bersyukur.
2. Surat Ar-Rahman ayat 27
Artinya : "Dan tetap kekal wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan".
Dalam ayat ini saya mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan selalu mengingat allah karena dengan selalu mengingat allah kita akan selalu merasa terlindungi dan menjadi takut untuk berbuat dosa.
Saya selalu bilang dengan keluarga saya dan teman-teman saya serta orang-orang disekitar saya agar apabila ingin melakukan perjalanan kita harus selalu ingat allah, karena dengan begitu kita akan merasa tenang dalam melakukan perjalanan itu. Karena allah adalah zat yang kekal, sedangkan kita makhluk allah bukan zat yang kekal.
3. Surat Ar-Rahman ayat 31
Artinya : " Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin".
Dalam ayat ini terkandung bahwa kita selalu diawasi oleh Allah pemilik kita, Allah ada dimana-mana. Dengan mengamalkan ayat ini kita takut untuk melakukan dosa karena allah tau apa saja yang kita lakukan walaupun hal sekecil apapun. Saya pernah melakukan kebohongan tapi setelah saya mengamalkan ayat ini saya takut untuk berbohong dan tidak akan melakukan perbuatan kebohongan lagi karena itu adalah perbuatan dosa.
4. Surat Ar-Rahman ayat 33
Artinya : "hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menebus (melintasi) penjuru langit dan bumu, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya dengan kekuatan".
Dalam ayat ini terkandung bahwa kekuatan allah tidak ada yang bisa menandingi, kita sebagai manusia tidak boleh sombong karena kita manusia dimata allah itu semuanya sama. Apabila kita mendapatkan prestasi kita tidak boleh sombong, jangan malah berhenti setelah mendapatkan prestasi justru harus terus berkarya, jangan sombong dan bangga dengan apa yang kita punya karena itu semua milik Allah SWT.
Nama : Nita Listianah
Kelas : KPI/1C
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
PENGALAMAN MENGAMALKAN SURAT AR-RAHMAN
1. Surat Ar-Rahman ayat 26
Artinya : "Semua yang ada dibumi itu akan binasa".
Pada ayat 26 surat ar-rahman disitu disebutkan bahwa semua yang ada dibumi itu akan binsa dari kata-kata tersebut kita semua dapat mengerti bahwa semua yang ada dibumi ini akan binasa dan semua akan kembali kepada pemiliknya Allah SWT.
Maka kita sebagai makhluk Allah SWT harus selalu ingat dengan Allah karena semua isi yang ada dibumi ini milik-Nya. Kita bukan hanya harus selalu ingat tapi kita juga harus menjaga semua isi yang ada dibumi ini.
Saya mengaplikasikannya dengan selalu membaca surat Ar-Rahman dan selalu bersyukur setiap saya pertama kali membuka mata sangat bangun tidur dan itu membuat saya menjadi lebih besyukur atas semua nikmat Allah SWT yang diberikan kepada kita, dan saya juga selalu berusaha mengingtkan kepada teman-teman saya agar selalu bersyukur dan saya serta teman-teman saya merasakan manfaatnya yaitu hidup menjadi lebih tenang dan rezeki pun bertambah dengan selalu bersyukur.
2. Surat Ar-Rahman ayat 27
Artinya : "Dan tetap kekal wajah Tuhan-Mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan".
Dalam ayat ini saya mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan selalu mengingat allah karena dengan selalu mengingat allah kita akan selalu merasa terlindungi dan menjadi takut untuk berbuat dosa.
Saya selalu bilang dengan keluarga saya dan teman-teman saya serta orang-orang disekitar saya agar apabila ingin melakukan perjalanan kita harus selalu ingat allah, karena dengan begitu kita akan merasa tenang dalam melakukan perjalanan itu. Karena allah adalah zat yang kekal, sedangkan kita makhluk allah bukan zat yang kekal.
3. Surat Ar-Rahman ayat 31
Artinya : " Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin".
Dalam ayat ini terkandung bahwa kita selalu diawasi oleh Allah pemilik kita, Allah ada dimana-mana. Dengan mengamalkan ayat ini kita takut untuk melakukan dosa karena allah tau apa saja yang kita lakukan walaupun hal sekecil apapun. Saya pernah melakukan kebohongan tapi setelah saya mengamalkan ayat ini saya takut untuk berbohong dan tidak akan melakukan perbuatan kebohongan lagi karena itu adalah perbuatan dosa.
4. Surat Ar-Rahman ayat 33
Artinya : "hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menebus (melintasi) penjuru langit dan bumu, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya dengan kekuatan".
Dalam ayat ini terkandung bahwa kekuatan allah tidak ada yang bisa menandingi, kita sebagai manusia tidak boleh sombong karena kita manusia dimata allah itu semuanya sama. Apabila kita mendapatkan prestasi kita tidak boleh sombong, jangan malah berhenti setelah mendapatkan prestasi justru harus terus berkarya, jangan sombong dan bangga dengan apa yang kita punya karena itu semua milik Allah SWT.
AKHLAK TASAWUF
Pengalaman Saya Kepada ALLAH SWT
(RAHASIA KEKUATAN DO'A)
DI SUSUN OLEH : NITA LISTIANAH (1113051000124)
KELAS : KPI / 1C
MATA KULIAH : AKHLAK TASAWUF
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2013
Jl. Ir. Juanda No. 59 Ciputat 15412 Indonesia Telp. (62-21) 7401925 Fax.740298274967
Website: uinjkt.ac.id. E-mail: info@uinjkt.ac.id
RAHASIA KEKUATAN DO'A
Saya tidak akan membahas mengenai etika berdoa, karena dalam setiap agama tentunya sudah diajarkan mengenai tata cara dan etika berdoa, kami yakin para pembaca sudah lebih memahaminya. Tujuan saya menulis jauh dari maksud menggurui, semata hanya ingin berbagi pengalaman. Dengan kata lain, apa yang saya sampaikan juga pernah saya lakukan dan rasakan. Tujuan saya menulis adalah untuk berbagi kepada sesama, barangkali dapat memberi sedikit manfaat untuk para pembaca yang budiman. Dengan menggunakan akal budi dan hati nurani (nur/cahaya dalam hati) yang penuh keterbatasan SAYA berusaha mencermati, mengevaluasi dan kemudian menarik benang merah, berupa nilai-nilai (hikmah) dari setiap kejadian dan pengalaman dalam doa-doa kami.
Berkaitan dengan Waktu dan tempat yang dianggap mustajab untuk berdoa, kiranya setiap orang memiliki kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda. Kedua faktor itu berpengaruh pula terhadap kemantapan hati dan tekad dalam mengajukan permemohonan kepada Tuhan YME. Namun bagi saya pribadi semua tempat dan waktu adalah baik untuk melakukan doa. Pun banyak juga orang meyakini bahw doanya akan dikabulkan Tuhan, walaupun doanya bersifat verbal atau sebatas ucapan lisan saja. Hal ini sebagai konsekuensi, bahwa dalam berdoa hendaknya kita selalu berfikir positif (prasangka baik) pada Tuhan. saya tetap menghargai pendapat demikian.
SULITNYA MENILAI KESUKSESAN DOA
Banyak orang merasa doanya tidak/belum terkabulkan. Tetapi banyak pula yang merasa bahwa Tuhan telah mengabulkan doa-doa tetapi dalam kadar yang masih minim, masih jauh dari target yang diharapkan. Itu hanya kata perasaan, belum tentu akurat melihat kenyataan sesunggunya. Memang sulit sekali mengukur prosentase antara doa yang dikabulkan dengan yang tidak dikabulkan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut ;
Tidak gampang memahami apa "kehendak" Tuhan. Diperlukan kearifan sikap dan ketajaman batin untuk memahaminya. Jangan pesimis dulu, sebab siapapun yang mau mengasah ketajaman batin, ia akan memahami apa dan bagaimana "bahasa" Tuhan. Dalam khasanah spiritual Jawa disebut "bisa nggayuh kawicaksanane Gusti".
HAKEKAT DIBALIK KEKUATAN DOA
Agar doa menjadi mustajab (tijab/makbul/kuat) dapat kita lakukan suatu kiat tertentu. Penting untuk memahami bahwa doa sesungguhnya bukan saja sekedar permohonan (verbal). Lebih dari itu, doa adalah usaha yang nyata netepi rumus/kodrat/hukum Tuhan sebagaimana tanda-tandanya tampak pula pada gejala kosmos. Permohonan kepada Tuhan dapat ditempuh dengan lisan. Tetapi PALING PENTING adalah doa butuh penggabungan antara dimensi batiniah dan lahiriah (laten dan manifesto) metafisik dan fisik. Doa akan menjadi mustajab dan kuat bilamana doa kita berada pada aras hukum atau kodrat Tuhan;
DOA MERUPAKAN PROYEKSI PERBUATAN KITA,
AMAL KEBAIKAN KITA PADA SESAMA MENJADI DOA
TAK TERUCAP YANG MUSTAJAB.
Kalimat sederhana ini merupakan kata kunci memahami misteri kekuatan doa; doa adalah seumpama cermin !! Doa kita akan terkabul atau tidak tergantung dari amal kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap sesama. Dengan kata lain terkabul atau gagalnya doa-doa kita merupakan cerminan akan amal kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain. Jika kita secara sadar atau tidak sering mencelakai orang lain maka doa mohon keselamatan akan sia-sia. Sebaliknya, orang yang selalu menolong dan membantu sesama, kebaikannya sudah menjadi "doa" sepanjang waktu, hidupnya selalu mendapat kemudahan dan mendapat keselamatan. Kita gemar dan ikhlas mendermakan harta kita untuk membantu orang-orang yang memang tepat untuk dibantu. Selanjutnya cermati apa yang akan terjadi pada diri kita, rejeki seperti tidak ada habisnya! Semakin banyak beramal, akan semakin banyak pula rejeki kita. Bahkan sebelum kita mengucap doa, Tuhan sudah memenuhi apa-apa yang kita harapkan. Itulah pertanda, bahwa perbuatan dan amal kebaikan kita pada sesama, akan menjadi doa yang tak terucap, tetapi sungguh yang mustajab. Ibarat sakti tanpa kesaktian. Kita berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu seperti doa untuk kita sendiri.
Dalam tradisi spiritual Jawa terdapat suatu rumus misalnya :
1. Siapa gemar membantu dan menolong orang lain, maka ia akan selalu mendapatkan kemudahan.
2. Siapa yang memiliki sikap welas asih pada sesama, maka ia akan disayang sesama pula.
3. Siapa suka mencelakai sesama, maka hidupnya akan celaka.
4. Siapa suka meremehkan sesama maka ia akan diremehkan banyak orang.
5. Siapa gemar mencaci dan mengolok orang lain, maka ia akan menjadi orang hina.
6. Siapa yang gemar menyalahkan orang lain, sesungguhnya ialah orang lemah.
7. Siapa menanam "pohon" kebaikan maka ia akan menuai buah kebaikan itu.
Semua itu merupakan contoh kecil, bahwa perbuatan yang kita lakukan merupakan doa untuk kita sendiri. Doa ibarat cermin, yang akan menampakkan gambaran asli atas apa yang kita lakukan. Sering kita saksikan orang-orang yang memiliki kekuatan dalam berdoa, dan kekuatan itu terletak pada konsistensi dalam perbuatannya. Selain itu, kekuatan doa ada pada ketulusan kita sendiri. Sekali lagi ketulusan ini berkaitan erat dengan sikap netral dalam doa, artinya kita tidak menyetir atau mendikte Tuhan.
Berikut ini merupakan "rumus" agar supaya kita lebih cermat dalam mengevaluasi diri kita sendiri;
Lima "rumus" di atas hanya sebagian contoh. Silahkan para pembaca yang budiman mengidentifikasi sendiri rumus-rumus selanjutnya, yang tentunya tiada terbatas jumlahnya.
Resume
Doa akan memiliki kekuatan (mustajab), asalkan kita mampu memadukan empat unsur di atas yakni : hati, ucapan, pikiran, dan perbuatan nyata. Dengan syarat perbuatan kita tidak bertentangan dengan isi doa. Di lain sisi amal kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan menjadi doa mustajab sepanjang waktu, hanya jika, kita melakukannya dengan ketulusan. Setingkat dengan ketulusan kita di pagi hari saat "membuang ampas makanan" tak berarti.
JIKA INGIN DIBERI,
MEMBERILAH TERLEBIH DAHULU !
Dahulu saya pernah mengalami kebanyakan asa, lalu giat sekali berdoa bermacam-macam hal. Siang-malam berdoa isinya permohonan apa saja yang diinginkan. Waktu berdoa pun hanya pada waktu tertentu yang dianggap tijab. Tetapi saya masih merasakan kehampaan dalam hidup. Bahkan dirasakan realitas yang terjadi justru semakin menjauh dari harapan seperti yang terucap dalam setiap doa. Lama-kelamaan muncul kesadaran ada yang tidak beres dalam prinsip pemahaman saya ini.
Kesadaran diri muncul lagi manakala merasa sangat kurang dalam melakukan amal kebaikan terhadap sesama. Kami berfikir, betapa buruknya tabiat ini, yang selalu banyak meminta-minta, tetapi sedikit "memberi". Coba mengingat apa saja kebaikan yang pernah kami lakukan pada sesama, Parah…sepertinya kok nggak ada… atau saya yang sudah lupa. Namun yang teringat justru keburukan dan kesalahan yang pernah kami lakukan pada teman, keluarga, orang tua, dan pada orang lain. Kami menjadi resah sendiri, merasa dalam kehidupan ini kami tidak bermanfaat samasekali untuk orang banyak, sementara saya tidak tahu malu dengan selalu meminta-minta terus. Egois, maunya enaknya sendiri. Berharap-harap memperoleh pemenuhan hak-hak sebagai manusia ciptaan Tuhan, tetapi enggan memenuhi kewajiban untuk beramal baik pada sesama.
Hingga pada suatu saat saya mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berarti, paling tidak menurut diri saya sendiri. Sejak itu, terjadilah perubahan paradigma dalam memandang dan memahami rumus Tuhan. Doa (harapan) adalah perbuatan konkrit. Sejak saat itu, dengan sekuat tenaga setiap saat ada kesempatan kami melakukan sesuatu yang kira-kira ada manfaat untuk orang lain. Dimulai dari hal-hal sepele, sampai yang tidak sepele. Dasar pemikiran kami adalah kesadaran sebagai makhluk Tuhan yang telah menerima sekian puluh atau ratus anugrah dalam setiap detiknya. Namun kenyataannya manusia tiada rasa "malu" setiap saat selalu meminta pada Tuhan. Lantas kapan bersukurnya ? Jika berdoa memohon sesuatu, saya lebih banyak melakukannya untuk mendoakan teman, kerabat, keluarga. Sedangkan untuk diri sendiri, tiada yang pantas dilakukan selain lebih banyak mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan.
Banyak mengucapkan syukur di bibir saja tidak cukup. saya harus lebih pandai mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan. Rasa bersyukur serta doa-doa melebur dan mewujud ke dalam satu perbuatan. Rasa sukur termanifestasikan kedalam perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang. Demikian pula cara berdoa tidak sekedar terucap melalui mulut, namun lebih penting adalah mewujud dalam perbuatan nyata.
Cara saya berdoa seperti itu mungkin terasa "aneh dan nyleneh" bagi beliau-beliau yang telah berilmu tinggi dan menguasai ajaran agama secara teksbook. Akan tetapi prinsip dan cara-cara itulah yang saya pribadi rasa paling pas. Maklum saya ini orang bodoh yang masih belajar ke sana-kemari. Tetapi paling tidak, saya secara pribadi telah membuktikan manfaat dan hasilnya. Mohon maaf apabila banyak kata dan ucapan yang kurang berkenan, saya menyadari sebagai orang yang masih bodoh banyak kekurangan.